Tragedi terjebak di Pattaya membuat kami harus bangun sepagi mungkin dan membeli tiket travel paling awal menuju Bangkok. Hanya bermodalkan air mineral sebagai sarapan, kami langsung berangkat menuju pool travel terdekat. Penjaga pool travel sudah
stand-by sewaktu kami sampai di pool tersebut dan kami langsung membeli tiket tanpa berpikir panjang. Kami hanya menunggu beberapa menit sampai keberangkatan travel. Beruntungnya kami karena kami tiba di saat yang tepat. Kami lega karena akhirnya kami bisa pulang ke Bangkok setelah kejadian ketinggalan travel kemarin. Kami pun bisa melanjutkan istirahat kami (tidur) sampai benar-benar tiba di tujuan.
|
Pattaya beach |
|
Walking street di pagi hari |
|
Pool travel |
|
Tiket untuk ke Bangkok. Looks awful, rigtht? |
Sampai di pool dekat stasiun Victory Monument, kami langsung naik BTS menuju stasiun Surasak (stasiun terdekat dengan penginapan kami) karena kami harus bersiap-siap untuk check out. Tiba di penginapan pada jam setengah 12, benar saja, kami diminta untuk segera checkout (diberi waktu sampai jam 12 siang). Kami berusaha untuk bernegosiasi mengenai jam check out dan untungnya, kami berhasil mendapat waktu tambahan sampai jam setengah 1. Kami pun langsung packing dan bersiap-siap dengan sangat cepat untuk check out pada waktu yang telah diberikan.
Di hari terakhir dalam perjalanan ini, kami ingin mencoba kembali mengunjungi Zense, sebuah restoran di lantai 17 mall Central World. Barang-barang kami dititipkan di lobi penginapan agar tidak rumit perjalanannya. Sebelum menuju ke Zense, kami makan terlebih dahulu di foodcourt Central World. Kami sengaja mengisi perut kami dulu agar sewaktu pesan makanan atau minuman di Zense, kami tidak merasa sangat lapar dan porsi makanannya mencukupi untuk kami semua (mengingat biasanya porsi makanan di restoran kadang tidak sesuai harapan alias sedikit). Seperti yang sudah kami duga bahwa harga makanan di foodcourt mall ini cukup murah. Sepertinya memang harga makanan foodcourt di mall-mall di Bangkok memang murah, bahkan beberapa lebih murah dibandingkan harga makanan di pinggir jalan. Kami pun langsung menyantap makanan kami masing-masing. Makanan favorit kami adalah Tomyum. Hampir di setiap makan siang kami Tomyum tidak pernah terlewatkan. Selain itu, kami juga memesan
Durian sticky rice. Hidangannya sangat mirip dengan
Mango Sticky Rice tetapi memakai Durian dan santen kelapa. Prinsip saya adalah ketika sedang traveling wajib hukumnya untuk mencoba makanan yang belum pernah dicoba.
Well, that's one of those!
|
Walau sederhana tapi membuat bahagia :D |
Setelah kami merasa cukup kenyang, kami segera bergegas menuju Zense yang kebetulan berada di mall yang sama. Kami harus menaiki lift terlebih dahulu sampai ke lantai 17 untuk menuju ke tempat tersebut. Ketika sampai disana, kami hanya melihat seorang laki-laki yang sedang duduk di area seperti resepsionis. Tempat tersebut tidak terlihat seperti sebuah restoran. Kami sama sekali tidak melihat adanya peralatan atau meja dan kursi seperti halnya sebuah restoran. Penasaran dengan tempat tersebut, kami bertanya kepada laki-laki disana. Laki-laki tersebut memberitahu kami bahwa Zense buka jam 6 sore, sedangkan kami kesana sekitar jam 2 siang.
WAKWAWWWW.....
Another dissapointment! Kekecewaan lain karena kami mendapatkan informasi dari internet ada yang mengatakan bahwa Zense buka dari siang. Ternyata semua itu salah. Kami tidak memiliki pilihan apapun selain kembali ke dalam mall dan membuat rencana baru.
Kekecewaan tersebut membuat kami harus memutar otak untuk menghabiskan waktu sebelum pulang ke Jakarta. Kebetulan kami mendapatkan rekomendasi dari seorang teman di Indonesia tentang sebuah tempat dessert yang enak di Central World, Kyo Roll En.
You know what? Ya, kami langsung kesana. Lumayan, bisa mencoba makanan yang (mungkin) tidak ada di Indonesia sambil menghabiskan waktu.
Dessert yang berasal dari Korea Selatan ini memiliki pilihan dessert yang unik dan menggiurkan. Racikan dari tangan sang ahli racik berhasil membuat kami semua tertarik untuk mencobanya. Alhasil, kami memesan 2 hidangan rekomendasi dari sang waitress (lupa namanya). Tidak lupa, kami pun mengambil gambar dari hidangan tersebut. Soal rasa, seperti yang bisa diduga, rasanya enak. Apabila anda tahu rasa Patbingsu, hidangan ini lebih enak dari itu (pendapat pribadi). Pada dasarnya memang hidangan disini adalah Patbingsu yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi hidangan yang berbeda secara penamaan dan jenisnya. Saya pribadi kagum dengan ide kreatif si pemilik usaha ini. Hidangan yang tadinya mungkin menurut orang sudah biasa bisa menjadi fresh kembali dengan sentuhan tersebut.
Selesai menikmati dessert, kami langsung pulang ke penginapan untuk mengambil barang-barang kami yang sebelumnya dititipkan. Dari penginapan, kami langsung menuju Bandara Don Mueang dengan menggunakan Uber mobil. Perjalanan menuju bandara dipenuhi dengan rasa cemas karena kemacetan yang terjadi. Kami khawatir akan ketinggalan pesawat. Bangkok memang terkenal dengan kemacetannya, tapi jangan dibandingkan demgan Jakarta karena di Jakarta mungkin lebih parah. Sang supir Uber pun ikut merasa cemas dan dengan gigihnya berusaha untuk secepat mungkin menuju ke bandara. Spare waktu yang kami sediakan adalah sekitar 3.5 jam sebelum keberangkatan. 1 jam berlalu tapi kami belum terbebas dari kemacetan. Kami hanya bisa berdoa dan pasrah. Tidak ada hal yang bisa kami lakukan lagi karena hampir semua jalan terlihat macet. Tapi tidak lama kemudian tak disangka-sangka, doa kami pun dikabulkan oleh Tuhan. Jalanan yang tadinya macet akhirnya mulai terurai. Mobil kami pun mulai bergerak perlahan-lahan hingga mencapai jalan tol yang kami tunggu-tunggu. Selepas masuk ke jalan tol, kami langsung melesat dengan cepat. Tidak lebih dari 20 menit, kami akhirnya sampai di bandara Don Mueang. Alhamdulillah, doa kami dikabulkan sehingga tidak telat ke pesawat. Kami pun akhirnya pulang dengan tenang.
Perjalanan ke Bangkok akhirnya selesai. Walaupun ada beberapa hal yang mengecewakan karena tidak sesuai ekspetasi kami, tapi kami tetap menikmati setiap perjalanan disana. That's the most important thing of travelling! See you on another journey!!
ps: Kami secara tidak sengaja bertemu dengan Richo Kyle 'My Trip My Adventure' yang ternyata duduk tepat di belakang kami, tapi tidak berani minta foto karena kelihatannya dia sedang lelah. LOL
|
A wall at Central World. full of great art from Jeremyville community service. |