Camping adalah salah satu kegiatan liburan yang banyak digemari oleh
masyarakat, terutama yang menyukai alam. Camping menjadi kegiatan rutin
saya dan teman-teman saya dari Subang - yang disebut COTAS - pada
periode tahun 2010-an. Istilah camping dalam kamus kami adalah kegiatan
menginap semalam di alam yang dilengkapi oleh makan makanan yang kami
buat sendiri di api yang juga kami buat sendiri (sejenis api unggun kecil), mengobrol bersama, dan
hal-hal lain yang sering disebut hanya menyusahkan diri sendiri oleh orang lain.
Kegiatan rutin ini terhenti semenjak kami sibuk dengan kegiatan
masing-masing.
Pada liburan panjang paskah, kami memutuskan untuk bernostalgia camping. Awalnya kami berencana ber-camping di Capolaga, Subang;
akan tetapi dengan situasi yang kurang mendukung - merencanakan dengan mendadak -
kami terpaksa memindahkan lokasinya. Kebun yang masih terlihat seperti
hutan di daerah Tanjungwangi, Subang; milik salah satu dari kami terpilih menjadi tempat untuk
ber-camping. Kebun tersebut memiliki kolam ikan yang luas seperti
sungai. Kami berangkat menuju tempat tersebut sekitar pukul setengah 5 sore dari Subang kota dan sampai sekitar pukul 5 an. Kamipun langsung membagi tugas masing-masing karena hari sudah mulai gelap. Teman-teman memiliki tugas membuat api unggun mini untuk memasak, membersihkan tempat yang akan digunakan untuk makan malam, dan membuat racikan sambal dan bumbu lainnya. Saya sendiri memilih untuk memancing karena sudah lama sekali saya tidak melakukan hal tersebut. Saya merasa senang bisa melakukan hal yang termasuk baru/jarang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sampai-sampai tidak terasa, saya sudah mendapatkan 3 ikan bawal sedang. Sayangnya, saya harus menghentikan kegiatan memancing saya karena saya sudah tidak dapat melihat pelampung dari alat pancing yang saya gunakan sewaktu malam hari (penerangan disana juga sangat minim hanya ada beberapa lampu yang memang sudah terpasang dan satu senter yang digunakan oleh teman saya).
Sekitar pukul setengah 7 malam, kami semua fokus ke pembuatan makanan dan memasak air (lebih jelasnya air sungai karena air dari PDAM tidak nyala sewaktu itu). Sebenarnya saya agak ragu untuk meminum air sungai walaupun sudah dimasak di atas suhu +-100 derajat celcius, tapi saya pun memberanikan diri karena tidak ada air yang bisa kami minum lagi selain air sungai tersebut. Di saat teman yang lain memasak nasi dan air, saya sendiri memiliki tugas untuk membersihkan ikan agar siap untuk dimasak. Sekitar 15 menit kemudian, makanan sudah siap untuk disantap dan kami pun menikmati hasil buatan kami sendiri sembari bercerita kepada satu sama lainnya. Sesudah menyantap makanan pun kami mengisi kegiatan kami dengan menonton film (kebetulan ada yang bawa laptop) dan besok subuh sekitar pukul 5, saya harus kembali ke rumah karena memiliki janji dengan keluarga.
Walaupun tidak dapat disebut camping secara utuh, akan tetapi kami merasa cukup puas dengan apa yang kami lakukan di situasi yang kami miliki saat itu. Kami menyadari hal yang kami lakukan itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kegiatan camping yang sebenarnya. Hal yang kami cari adalah bernostalgia bersama teman lama di alam terbuka dengan atmosfer yang sudah lama tidak kami rasakan dan kami mendapatkannya pada malam tersebut. Semoga suatu saat, kami dapat melakukannya lagi pada situasi dan persiapan yang lebih baik. See Ya !!
Lumayan dapat 3 ikan bawal untuk pemancing amatir. |
Nasi Liwet sedang diproses. |
Malam ketika kami mengadakan acara camping tersebut adalah malam bulan purnama. |
Kegiatan sebelum tidur. wkwk |